BERSERAHDIRI KEPADA ALLOH SWT

BERSERAHDIRI KEPADA ALLOH SWT

Oleh: Ustadz Wawan

Seorang murid berkisah tentang kebangkrutan perusahaan tempatnya bekerja . Sehingga membuatnya diPHK . Dan solusi yang saya berikan kepadanya berupa sebuah doa , " Ya Allah , berikanlah rejeki yang mbanyu mili kepadaku " . Dibahasakan Indonesia , " Ya Allah jadikanlah rejekiku berlimpah ~ ruah " . Dengan doa itu , saya sedang ingin mendidiknya untuk menggandeng Allah dalam mencari rejeki .
Dalam mencari rejeki , sebaiknya mendahulukan Allah dan bukan mendahulukan manusia . Berharaplah Allah yang memberi rejeki , walau pada akhirnya lewat jalan bekerja . Bergantunglah kepada Allah , walau pada akhirnya menggadaikan harta di Pusat Pegadaian . Berserah dirilah kepada Allah , walau pada akhirnya berhutang modal kepada teman / bank . Berharaplah kepada pertolongan Allah , walau pada akhirnya harus menjual tanah demi memiliki uang . Utamakan Allah . Dahulukan Allah . Ikutsertakan Allah . Karena Alllah yang akan menuntun tangan dan kaki kita berjalan melewati waktu . Caranya ? .
Caranya ya dengan melaksanakan SEPAKET IBADAH berupa shalat wajib , shalat sunah , puasa sunah , berwudhu sepanjang hari , puasa sunah , dzikir pagi ~ petang , berdoa tiada jera , pasrah Allah tiada jemu , sedekah tiada pelit , tilawatil Quran , husnudhan , bersyukur , berfikir positif , silaturahmi , memaafkan , sabar tiada tara , ikhlas tiada putus . Dst . Dll . Dsb .
Dengan doa itu , sesungguhnya saya sedang mengajaknya untuk mempergunakan ilmu tauhid dan aqidah sebagai penyelesai urusan . Ilmu Tauhid berkaitan dengan mengetahui siapa itu Allah . Ilmu Aqidah itu berkait dengan pentingnya meyakini bahwa Allah mau dan mampu menolong kita .
PHK , sesungguhnya menyentak kesadaran . Bahwa ternyata , kemampuan manusia ( baca : bos / juragan / atasan / direktur / pemerintah / koperasi / group / lembaga / instansi ) di dalam memberikan gaji itu TERBATAS . Dan manusia , adalah Dzat Yang Maha Terbatas . Antroposentris .
Kadang , kesadaran sederhana itu susah dimengerti . Karena sebagian manusia sangat mendewakan ilmunya ( baca : antroposentris ) . Terkadang , manusia lupa bahwa Allahlah sumber rejeki paling utama ( baca : teosentris ) .

Dengan doa itu , maka si murid saya itu saya jerumuskan ke dalam orbit penghambaan kepada Allah . Allah yang dilibatkannya untuk menyelesaikan ketiadaan rejeki . Allah yang dilibatkannya menyelesaikan kegundahannya . Soal tehnis dari mana dia dapat rejeki , Allah pula yang mengaturnya .
Antroposentris itu , serba manusia . Contohnya , demo buruh supaya gaji meningkat . Mogok makan supaya tuntutan dipenuhi pemerintah . Demo di Senayan supaya para guru wiyata bakti diangkat menjadi PNS . Dan sebagainya .
Sumangga kersa bila itu pilihan terbaik ANDA . Silahkan bila itu kemantaban hati ANDA . Tetapi maaf , saya memilih jalur lain . Kalau saya , teoantroposentris .
TEOANTROPOSENTRIS itu menikmati sepaket ibadah ( sebagaimana tersebut di atas ) supaya Allah mengendalikan kerja saya ( umpama sumber rejeki saya adalah dengan bekerja ) .
TEOANTROPOSENTRIS itu menikmati sepaket ibadah supaya Allah mengatur saya dalam menggadaikan barang ( umpama sumber rejeki saya dari menggadaikan barang di Pusat Penggadaian ) .
TEOANTROPOSENTRIS itu upaya menikmati sepaket ibadah supaya Allah mengatur saya dalam berbisnis ( seumpama sumber rejeki saya dari bisnis ) .
TEOANTROPOSENTRIS itu menjalankan sepaket ibadah supaya Allah memperjalankan saya bertemu keajaiban . Yang saya alami , ilmu saya takkan mampu menghidupi saya . TITIK . Yang saya alami , ternyata kepandaian saya takkan bisa membuat saya memiliki jodoh serta anak . Semua yang telah saya miliki , hasil dari " ngawula Gusti " . Hasil dari menghambakan diri kepada Allah . Subyektif memang . Bersifat personal .
Sam Waw
Kahyangan , 29072016
Previous
Next Post »