"HATI SELUAS SAMUDERA"
Oleh : Ustadz Wawan
Saya hobi mantai ( ke pantai ) . Setidaknya , ke pantai itu mengingatkan saya kepada sebuah ungkapan sederhana , " hatinya seluas samudera " . Entah hati siapa . Yang jelas , hati seluas samudera itu idaman setiap manusia dan luwes ceritanya .
Si pemilik hati seluas samudera , ia begitu ringan memaknai musibah . Musibah menjadi pintu memperbaiki diri . Memperbanyak taubat . Memperbanyak koreksi diri . Juga , menjadi pintu mendekati Allah . Mengadu Allah . Bergantung Allah . Beda dengan hati sempit : curiga melulu , buruk sangka melulu , khawatir melulu , iri melulu . Pesimis melulu .
Hati seluas samudera , mampu membaca tanda . Ketika Allah mengujinya , ia menganggapnya sebagai jalan tol meraih ampunanNYA . Ketika Allah mempertemukannya dengan orang yang tak disenanginya , dianggapnya sebagai inilah jalan tol mendapatkan rejeki . Segala yang tidak enak , hanyalah bungkus permen . Pintu mendapatkan permen . Permen itu , haadzaa min fadhli rabbii . Rejeki dari Allah . Ya Allah , ijinkan aku menjadi pemilik hati seluas samudera . Supaya hatiku bisa mendekati ridhaMU . Aamiin .
Setidaknya , penglihatan saya juga disuguhi pohon kelapa berjajar menuju pantai . Mengingatkan saya kepada " nyali penduduk lokal " . Nyali mengambil air nira di pohon kelapa untuk dibuat gula merah . Nyali , itulah senjata mereka . Nyali , membuat mereka seakan tidak takut ketinggian . Nyali , seakan menjadi mereka biasa menikmati bahaya .
Hati seluas samudera , semoga saya segera memilikinya . Saya butuh hati seluas samudera dalam menghadapi si A yang bawaannya pesimis melulu . Saya butuh memiliki hati seluas samudera saat bertemu si B yang hidupnya tak disukai tetangga . Dan seterusnya .
Tuhanku , saya juga mohon bimbinganMU . Bimbingan saya Ya Rabbanaa , supaya saya memiliki nyali besar untuk melewati tsunami dilema . Bimbingan hamba supaya mampu mendampingi para hambaMU mampu menjalani tsunami masalah . Aamiin .
Rasanya , kita butuh hati seluas samudera menjelang Ramadhan 2017 . Rasanya , kita juga butuh nyali besar buat menjalani hidup bersama NKRI tercinta . Dari laut nan luas , saya juga diingatkan . Bahwa , nenek moyang kita pelaut . Biangnya nyali besar . Biangnya nyali kuat . Ayo optimis ! .
Ustadz Wawan
08032017
08032017
EmoticonEmoticon