TUHAN SUDAH MATI SERI 1

TUHAN SUDAH MATI SERI 1


Oleh : Ustadz Wawan





Suatu hari di tahun 2005 , seorang gadis cantik yg tinggal di Jakarta bersilaturahmi di rumah saya. Dia ceritakan pengalaman ruhaniyahnya memiliki pacar. Dengan bangganya , dia jawab pertanyaan saya ,“ kami sudah berhubungan suami isteri beberapa kali “.
Betapa terkejutnya saya mendengarnya . “ Apa kamu tidak takut dosa , nak ? ”. Apa jawabnya terhadap keheranan saya ?. Jawabnya ,“ kami saling mencintai dan akan segera menikah . Toh apa bedanya bersebadan sekarang dan sesudah ijab kabul . Karena pada akhirnya kami menjadi suami isteri ”.

Lalu dg tenang saya bertanya lagi ,“ nak tolong sebutkan , siapakah dzat / pelaku / penentu di dunia ini yang mampu menentukan dg pasti bahwa engkau benar benar benar benar pasti menikah dg pacarmu ? ”.
Skak mati !. Telak !!!.
Dia tak memiliki jawaban. Saya jelaskan , yg memiliki kewenangan menentukan si A dan B berjodoh adalah Allah SWT. Bukan manusia. Nah , kalau ingin tahu kita berjodoh atau tidak dg orang lain , shalat istikharahlah 2 rakaat !.
Biarkan Allah Yang Maha Menentukan yang bekerja . Kalau Allah tak lagi berwenang menentukan , berarti Allah telah mati . Allah tak lagi berkuasa . Berarti Allah bukan lagi penentu jodoh. Dan penentu jodoh kita adalah : pikiran manusia. Sedangkan pikiran manusia bisa saja berisi : nafsu.
Nafsu itu , apa yang cocok menurut selera kita disebut “ wis genah jodohku “. Sudah pasti jodoh. Nafsu itu , apa yang indah menurut perasaan kita disebut “ kita pasti menikah “
Nafsu itu , apapun bisa kita kerjakan sebagai sejoli saling mencintai. Toh mencintai itu memiliki . Kalau sudah memiliki , apapun boleh. Nafsu pula yang membuat manusia menjadi sombong dan berbuat melewati batas.
Itulah sesat dan menyesatkan . Itulah kebiasaan jelek yang dianggap umum. Yang jelek dibesarkan , yang baik ditinggalkan.
Tuhan Allah tak lagi dipersilahkan menjadi Dzat Maha Menentukan. Peran Allah telah digantikan dengan nafsu. Tuhan tak ada di keseharian hidup para sejoli beraliran sesat itu. " Tak ada " itu bahasa lainnya mati. Tuhan telah mati. Mati peran , karena dipinggirkan. Sedangkan nafsu yang dipersilahkan menjadi penentu dan pengendali.
Masya Allah !,
Innaa Lillaah !.
Na`uudzu billaah !.
Maka , tugas kita ya mengembalikan supaya Tuhan kembali hidup. Kembali berkuasa dan nafsu kembali terpinggirkan. Supaya Tuhan hidup di hati , pikiran dan keseharian anak ~ anak muda kita .
Mari kita ajari supaya mereka menjadikan Allah segalanya buat mereka. Sederhana kok caranya.
Lakukan shalat istikharah 2 rakaat. Niatkan ikhlas lillahi ta`aalaa. Setelah selesai , berdoalah " Tuhanku , aku mencintai si A . Namun , aku tak tahu apakah dia jodohku atau bukan. Segerakan kami menikah rabb bila kami berjodoh : SECEPATNYA , SEMUDAHNYA DAN SELANCARNYA !. Namun rabbku , bila ada yang lebih baik darinya untuk mendampingiku , maka aku berserah kepadaMU. Biarlah ENGKAU saja yang mengatur dg siapa aku menikah ". Amin.
Coba kerjakan shalat dan doa tersebut per hari. Tambahkan amalan sunah lainnya. Kerjakan sampai Allah datang memberi keputusan. Janganlah 3 kali istikharah langsung meminta keputusan cepat. Ingat , kita bukan makhluk tanpa dosa yang serba cepat terkabul doa. Kadang Tuhan begitu cepat mengabulkan doa. Kadang pula , Tuhan menunda doa. Ingat , sang penentu bukan manusia. Tugas manusia hanya menjalankan ketentuan.
Allah itu , kalau sudah menolong hamba , jumlahnya SATU PAKET PERTOLONGAN. Dalam sepaket pertolongan itu , Allah memberi a) kemudahan b) kelancaran c) keajaiban d) kecepatan e) kelegaan f) kerelaan g) keamanan h) keselamatan i) kenyamanan dst. Bandingkan dengan nafsu !.
Bila nafsu menjadi pengendali hidup , maka fasilitas yang dia sediakan berupa SEPAKET KEMUNDURAN , a) mudah melanggar aturan b) lancar berbuat dosa c) jauh dari syukur d) menghalalkan tindakan haram e) dukun mania f) galau mania dst.
Tapi ya syaratnya kalau mau mendapatkan ridha Allah , mau diatur Allah. Nurut apa kata Allah. Ngikut apa kehendak Allah. Karena Yang Maha Tahu baik buruknya itu ya Allah. Ngapain kita menonjol ~ nonjolkan pilihan sendiri. Bukankah manusia itu Dzat Maha Tidak Tahu , sedangkan Allah itu Dzat Yang Maha Tahu ?. Yang menentukan terbaik bagi manusia itu Allah. Lihat Surat Baqarah 216
كتب عليكم القتال وهو كره لكم وعسي ان تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسي ان تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وانتم لا تعلمون
Artinya
Diwajibkan atas kalian berperang , padahal itu tak menyenangkan bagi kalian. Akan tetapi boleh jadi kalian tak menyenangi sesuatu , padahal itu bagi kalian. Boleh jadi pula kalian menyenangi sesuatu , padahal itu tak baik bagi kalian. Allah mengetahui , sedangkan kalian tak mengetahuinya.
Maka , boleh jadi nafsu kita memandang sesuatu itu indah dan bermanfaat. Namun , Allah tak mengACC pilihan itu. Boleh jadi pula , Tuhan mengACC hal ~ hal yang di mata penglihatan kita mengecewakan , menjengkelkan dan membosankan. Itulah beda Tuhan dengan manusia. Tuhan mengerti yang terbaik untuk kita , sedangkan manusia tak mengerti yang terbaik untuk kita.
Saatnya bagi kita untuk mengembalikan Tuhan supaya selamanya menjadi penguasa dan pengatur keseharian kita. Konsepsi TAHLIL لا اله الا الله ( laa ilaaha illallah ) menurut saya , hanya memuja satu Tuhan dan meminggirkan para Tuhan selain DIA. DIA itu Allah SWT.
Yuk !!!!!.
Moo Waw
Previous
Next Post »