DEADLOCK!
Oleh : Ustadz Wawan
Di suatu siang bolong , hadirlah serombongan tamu di rumah saya
. Laki dan wanita .
Lalu , segera dimulailah
perbincangan . Seorang pria dewasa maju dan bertutur dengan serius kepada saya
. Mimik mukanya pucat . Tatapan matanya sepi . Diksi ( pilihan kata ) yang
keluar dari lisannya bercampur linangan air mata kesedihan . Kebingungan .
Deadlock !!! .
Inti , anaknya yang balita sakit
. Mudah kejang . Membiru wajahnya . Sudah berulangkali masuk RS . Sedang
isterinya , tipologi wanita pembangkang kepada suami . Susah dinasehati . Susah
diajak liburan ke rumah mertua .
Walhasil , saya terseret dalam
cerita itu . Juga mengamini isi cerita itu . Masak sih , bercerita dalam
linangan air mata bisa dusta , demikian pikir saya . Intinya , saya meyakini
bahwa penuturan si suami ini benar .
Dan di lain waktu , saya
berkesempatan untuk bertemu kedua belah fihak . Di sinilah awal mula saya bisa
ikut belajar dan bercermin . Sang isteri bercerita kepada saya . Dia
membenarkan bahwasanya dirinya memang
^ suka membangkang perintah suami
^ suka melawan bila dinasehati
suami
^ enggan ke rumah mertua
Itu semua diakuinya . 100 persen
. Namun , semua ada sebabnya . Semua ada awal mulanya . Yaitu , perilaku
suaminya sendiri . Ia sering melawan perintah suami , karena si suami ini
pemabuk . Hobinya menenggak miras .
Terkejutlah keluarga besar si
isteri . Betapa , mereka baru tahu cerita sesungguhnya . Betapa , ada asap
karena ada api .
Isteri mana yang akan nurut
kepada suami pemabuk ? . Isteri mana , yang betah disuguhi aroma miras ? .
Wajar , bila ia membangkang .
Dari mereka , saya bisa berguru .
Dari mereka , saya bisa berguru .
Kita harus berusaha menggunakan kedua
telinga untuk mendengar . Ketika ada satu fihak curhat atau mengadu , maka
jangan lantas menelan mentah ~ mentah ucapannya . Carilah info lainnya .
Justru saya yang merasa belajar
banyak ~ banyak dari kasus ini . Telinga kita 2 . Idealnya , keduanya mendengar
info dari fihak yang berbeda . Supaya imbang beritanya . Supaya imbang
urusannya . Supaya adil dalam menanganinya .
Sam Waw
18042016
18042016
EmoticonEmoticon