TERAPI MAAF MEMAAFKAN

TERAPI MAAF MEMAAFKAN

Oleh : Ustadz Wawan



Suatu hari , kami berkumpul di rumah seorang pasien . Guna merealisasikan Terapi Maaf Memaafkan . Sebagai terapi spiritual bagi pasutri penderita stroke . Si sakit , adalah seorang bapak berusia 60 tahun . Sang isteri , kebetulan juga menderita stroke .
Satu yang menyentak nurani , adalah di saat saya memimpin Session CURHAT ANAK KEPADA ORTU . Di rumah yang luas milik pensiun Departemen Pertanian ini , di sebuah dusun di Wonogiri Jateng .
Semua anak sudah selesai mencurahkan uneg ~ unegnya kepada kedua ortu . Tinggal anak ragil yang belum . Kebetulan si ragil tinggal di Lampung dan bisa hadir pula . Si ragil cerita , dia ini merasa galau . Beberapa bulan lalu , dirinya pulkam ke Jawa , sedang ibunya duduk di depan pintu dengan muka ditekuk . Menyambut kedatangannya dengan jutek . Jawanya " ulat peteng " . Si ragil hanya bertanya ~ tanya dalam hati . Mengapa ibu yang pernah mengandungnya cuek dan sinis kepadanya . Mengapa ibu yang dulu mengandungnya menjadi negatif respons kepadanya . seribu tanya mengemuka . Seribu curiga menyapanya selama berbulan ~ bulan . Itulah buruk sangka miskin realita .


Syahdan , inilah jawaban dari sang ibu , " le ibu duko ora amarga sengit karo sliramu . Ananging jengkel karo mbakyumu sing ana kene . Wayahe ibu dhahar awan , ananging durung cumawis . kamangka ibu lagi luwe "
" Nak , ibu bermuka masam bukan karena sedang marah kepadamu . Tetapi , jengkel kepada kakak perempuanmu yang di rumah . Yang tidak menyediakan ibu makan siang . Padahal ibu sedang lapar " .
Ya Rabb , ternyata salah sangka telah terurai duduk persoalannya . Clear !! . Ulat peteng atau muka juteknya sang ibu , bukanlah sebentuk kebencian beliau kepada si ragil Lampung yang baru datang . Melainkan , karena kejengkelan kepada kedua anak perempuannya . Yang terlupakan menyajikan menu santap siang .
Sampai di sini , saya baru paham tentang betapa menyengsarakannya sikap berburuk sangka itu . Buruk sangka itu , merugikan manusia dan menguntungkan syetan . Buruk sangka itu , memperbanyak musuh . Buruk sangka itu , membuat orang ~orang terdekat akan menjauh .
Dalam komunikasi antara خالق ( Allah ) dengan مخلوق ( manusia ) , bisa saja terselip adanya buruk sangka . Dari manusia kepada Tuhannya . Tuhan itu Maha Tahu , sedangkan manusia Maha Tidak Tahu . Semoga , " berbaik sangka kepada Allah " mampu menjadi kendaraan terindah bagi saya dan ANDA untuk meraih ridhaNYA . Juga meraih ampunanNYA . Juga meraih rejeki berlimpah dari sisiNYA . Aamiin .
Duhai Rabbanaa , betapa malunya kami . Sesekali berburuk sangka kepadaMU . Padahal , rahmatMU tiada terbilang . Nastaghfiruka Al `Adhiim wa natuubu ilaiiik . Aamiin .
Ustadz Wawan
Museum Karst Wonogiri , 15092016
Previous
Next Post »