TUHAN SUDAH MATI SERI 4
Oleh : Ustadz Wawan
Bagi peminatnya , sebuah jabatan publik itu bisa melengkapi
kebahagiaannya sebagai manusia . Belum sempurna bila belum berkuasa. Maka ,
tidaklah mengherankan apabila uang bisa dihamburkan sesukanya. Demi bisa
mendapatkan jabatan itu. Tak peduli , apakah uang itu akan kembali setelah
jabatan telah digenggamnya. Tak peduli , berapa kali ia akan melukai perasaan Tuhannya
selama memegang jabatan itu.
Percayakah anda , untuk sebuah jabatan kepala desa , bisa
menghabiskan ongkos politik sebesar 300 juta . Belum untuk jabatan di atasnya
lagi. Seperti menuju tampuk kursi bupati , gubernur , legislator daerah dan
pusat. Bahkan , untuk menggolkan sebuah undang ~ undang yang disyahkan
paripurna DPR , perlu ongkos mahal.
Di suatu malam , tidur saya dibangunkan oleh serombongan tamu.
Jam 01.00 dini hari , mereka datang ke rumah saya. Mereka adalah para pejabat .
Seorang dari mereka minta diruqyah. Kebetulan , anak laki~laki beliau
kesurupan. Setelah selesai saya ruqyah , baru bisa saya simpulkan sakitnya. Si
anak ini korban ritual dari bapaknya yang pejabat itu. Sehingga terkena
gangguan jin.
9 jam kemudian , saya datangi rumahnya. Saya rebus semua jimat
dan aneka ragam benda syirik milik pak pejabat ini.
Satu panci air mendidih sudah saya siapkan . Dalam tungku yang
masih ada api menyala. Segera saja , satu loyang abu menyan saya masukkan ke
panci. Dari manakah abu itu ?.
Abu itu berasal dari sisa pembakaran menyan yang telah berlangsung selama 7 tahun. Menyan tersebut dibakar setiap malam Jumat Kliwon . Ini merupakan ritual khas beliau supaya makhluk halus di wilayah kerjanya ikut mensukseskan kepemimpinan beliau. Supaya tak ada gangguan gaib selama beliau memimpin. Tentu , ritual ini atas rekomendasi dukun. Coba perhatikan ayat di bawah ini. Surat Jin ayat 6
وأنه كان رجال من الإنس
يعوذون برجال من الجن فزادوهم رهقا
Artinya
Dan bahwasanya adalah sebagian laki golongan manusia meminta perlindungan kepada laki golongan jin mereka justru menambah kedurhakaan
Dan bahwasanya adalah sebagian laki golongan manusia meminta perlindungan kepada laki golongan jin mereka justru menambah kedurhakaan
Gila ! , sebuah harmoni dengan alam. Namun , melukai perasaan
Tuhan Allah. Maunya , beliau sebagai jagat cilik ( mikrokosmos ) akan
berselaras dengan jagad gedhe ( makrokosmos ). Namun , fatal hasilnya . Saat
shalat , beliau mengikrarkan
اياك نعبد واياك نستعين
( hanya kepadaMU
aku menyembah dan memintah pertolongan ).
aku menyembah dan memintah pertolongan ).
Namun , setelahnya ingkar janji dan mengkhianati Allah. Allah
disingkirkan dari dirinya. Allah tak ada dalam dirinya alias mati. Karena
kenyataannya , ritual memuja syetannya telah berlangsung selama 7 tahun.
Coba bayangkan , kemanakah Tuhan Allah selama 7 tahun ?. Mengapa
DIA Allah disingkirkannya ?. Mengapa DIA tidak dijadikan tempat bergantung ?.
Mengapa ciptaanNYA bernama syetan yang malah justru disembahnya ?. Padahal ,
Allah itu seharusnya dijadikan backing kekuasaannya. Karena dengan tegas ,
Allah telah memproklamirkan dirinya
قل هو الله احد . الله الصمد
Artinya
Katakanlah Wahai Muhammad bahwa Allah itu esa. Allah juga menjadi tempat bergantungnya manusia.
Katakanlah Wahai Muhammad bahwa Allah itu esa. Allah juga menjadi tempat bergantungnya manusia.
Tetapi , kini Tuhan telah mati. Itu realita. Karena DIA Allah ,
dishalati tanpa disujudi. Shalat tanpa sujud , maksudnya shalat tanpa bekas.
Shalat kesehariannya , namun tidak tunduk kepada Allah. Shalat , harusnya
menambah taat dan bukan khianat. Shalat , seharusnya membuatnya terhormat bukan
menjadi bejat. Karena dia berkhianat dengan jalan menggandeng selainNYA.
Setelahnya , beragam pusaka dan benda syirik lainnya juga saya
rebus . Ada keris , logam , akik dst. Masya Allah , pejabat penuh jimat.
Yang mengherankan saya , ada ritual satu lagi yang rutin beliau
kerjakan setiap malam Jumat selama 7 tahun . Yaitu , merendam sejumput cengkih
di dalam air. Cengkih , biasa diucapkan sebagai cengkeh. Cengkeh , kepanjangan
dari " kencenging wong akeh ". Artinya , kekuatan / kekakuan orang
banyak. Dengan merendam cengkih , dimaksudkan supaya kepemimpinannya bisa dan
mampu mencairkan kekakuan orang banyak. Juga mampu merangkul semua lapisan
masyarakat.
Agama dalam kasus tertentu , telah gagal menyodorkan Allah
sebagai " backing kekuasaan " manusia . Sampai ~ sampai , ada backing
lain yang lebih diutamakan. Yaitu , syetan golongan jin dan manusia. Tuhan
telah dimatikan perannya. Tuhan Allah , tak lagi menentukan. Tuhan tidak
bernilai jual di mata orang ~ orang seperti yang saya ceritakan di atas. Allah
, tak dia percayai sebagai pelindungnya. Padahal , Allah itu sesungguhnya
memiliki andil di dalam memberi kekuasaan pada seseorang juga sekaligus
mencabutnya. Lihatlah Surat Ali Imran ayat 26
قل اللهم مالك الملك تؤتي
الملك من تشاء وتنزع الملك ممن تشاء وتعز من تشاء وتذل من تشاء بيدك الخير إنك على
كل شيء قدير
Artinya
Katakanlah Muhammad ! , Duhai Tuhanku Yang Maha Merajai kerajaan / kekuasaan. ENGKAU beri kerajaan / kekuasaan kepada orang yang KAU kehendaki. Dan ENGKAU cabut kerajaan / kekuasaan dari orang yang KAU kehendaki. ENGKAU beri keajaiban kpd orang yang KAU kehendaki. dan ENGKAU beri kehinaan pula kpd orang yang ENGKAU kehendaki. Di tangan ENGKAU adanya segala kebaikan. Sesungguhnya ENGKAU atas segala sesuatu Maha Kuasa.
Katakanlah Muhammad ! , Duhai Tuhanku Yang Maha Merajai kerajaan / kekuasaan. ENGKAU beri kerajaan / kekuasaan kepada orang yang KAU kehendaki. Dan ENGKAU cabut kerajaan / kekuasaan dari orang yang KAU kehendaki. ENGKAU beri keajaiban kpd orang yang KAU kehendaki. dan ENGKAU beri kehinaan pula kpd orang yang ENGKAU kehendaki. Di tangan ENGKAU adanya segala kebaikan. Sesungguhnya ENGKAU atas segala sesuatu Maha Kuasa.
Diibaratkan orang makan , agama baru bisa dikunyah dan ditelan
di mulut saja. Namun , belum naik status menjadi dicerna dan diolah menjadi
sumber tenaga. Syahdan , agama belumlah menjadi sumber kekuatan , melainkan
baru sebatas ritual. Baru kulit , belum isi. Islam baru ditampilkan dan belum
terlalu diamalkan.
Jujur , saya mengelus dada , sedih bertubi ~ tubi.
Memprihatinkan !. Betapa kurangajarnya manusia kepada Tuhannya. Betapa tidak
tahu dirinya manusia di hadapan Tuhan Allah. Betapa tidak sopannya ciptaan di
hadapan penciptanya. Itulah mengapa , saya berulang kali menekankan kepada team
dakwah saya. Perbanyak kebaikan !. Tambahkan dosis amal !. Mudahkan orla
berbuat baik !. Supaya kita " makin dong " siapa itu Allah .
Moo Waw
EmoticonEmoticon