TIDAK FOKUS
Oleh : Ustadz Wawan
Suatu siang , saya menerima tamu sepasang pasutri . Berasal dari
sekitar Asrama Haji Boyolali . Jarak 120 km dari rumah saya itu , mereka berdua
tempuh dengan bersepeda motor . Cukup nekat juga . Selain jauh , mereka juga
belum pernah bertemu saya . Subhanallah .
Yang mereka sampaikan kepada saya , seputar usaha persewaan alat
pesta . Sekarang , sepi order . Benar ~ benar sepi .
Sebagai pendengar , saya larut dalam cerita . Involved ! , larut
, ngikut dan ngeli dengan content cerita . Seolah , saya seperti menjadi bagian
dari isi . Maka , saya juga iba pula saat UUD menjadi inti persoalan . UUD ,
ujung~ujungnya duit . Ada penyusutan dan pembengkakan yang datang bersamaan .
Penyusutan income dan pembengkakan kebutuhan . Saat duit seret , perut minta
diisi terus .
Namun , isi cerita tersebut tidaklah mengurangi niat saya untuk
berkata jujur . Walau nantinya kurang pas di hati . Pertama dan utama saya
katakan kepada mereka berdua , apa yg mereka alami kekinian
merupakan cermin dari kelampauan .
merupakan cermin dari kelampauan .
Apa yang terjadi sekarang , berkait ~ berkelindan dengan apa
yang ada pada masa dulu .
Untuk menelisik detailnya masa lampau , butuh kejelian dalam
menterjemahkan
isi otak . Begitu kira~kira , tanggapan sederhana dari saya .
isi otak . Begitu kira~kira , tanggapan sederhana dari saya .
Eksplanasi , tentu butuh contoh untuk mengajak 2 tamu ini ngerti
kesadaran historis itu . Saya ambilkan satu contoh , bila seorang anak usia 6
tahun meminta diberi ijazah kelulusan SD , tentu berlaku adanya SK ( syarat
ketentuan ) . Antara lain a) naik kelas sebanyak 5 kali b) bayar SPP c)
berseragam sesuai aturan d) ikut beragam ujian termasuk UN . Nah , berarti
dibutuhkan keprihatinan untuk terealisasinya keinginan masa lalu . Keinginan
masa lalu , keprihatinan masa kini . Itu point pokok yang harus disadari .
Contoh 2 , keinginan Nabi Ibrahim di masa lalu adalah datangnya
anak shaleh bagi keluarganya dan keprihatinannya kini adalah peristiwa
penyembelihan agung kepada Ismail .
“ Lalu apa isi otak panjenengan berdua di masa lalu kok masa kini
panjenengan terisi sepi order ? “ begitulah pertanyaan itu saya ajukan .
Setelah mendengar beragam cerita ngalor ngidul , isi otak mereka
berdua TIDAK FOKUS . Itulah kesimpulan saya .
Mereka konsentrasi memikirkan saingan . Mereka juga konsentrasi
memikirkan adik mereka yang kini menjadi pengkhianat bisnis . Dengan demikian ,
saya menjadi tahu kebutuhan mereka adalah FOKUS . Dalam
pejam mata , mereka saya perintahkan mengucapkan , “ aku tambah yakin rejekiku mbanyu mili “ . Selama beberapa menit . Artinya , aku tambah yakin rejekiku mengalir deras seperti aliran air.
pejam mata , mereka saya perintahkan mengucapkan , “ aku tambah yakin rejekiku mbanyu mili “ . Selama beberapa menit . Artinya , aku tambah yakin rejekiku mengalir deras seperti aliran air.
Di rumah mereka nantinya , saya berikan kepada mereka PR writing
dan reading . Suami , saya minta mengucapkan kalimat tersebut ratusan kali .
Sedang isteri , saya minta menulis “ aku tambah yakin rejekiku mbanyu mili “
sebanyak ratusan kali .
Hehe , sebenarnya saya tersenyum geli melihat mereka .
Perjalanan 120 km ke rumah saya hanya untuk menerima PR writing and reading .
Tapi , itulah cara paling sederhana bagi mereka untuk memiliki kesadaran
sejarah . Tidak seharusnya mereka fokus kepada saingan . Fokus saja kepada
rejeki mengalir deras .
Kesadaran Sejarah sebagai suatu konsep , pertama kali saya
peroleh dari Dr Kuntowijoyo . Konsep itu memberikan manfaat kepada kita tentang
arti penting nya sebuah kesadaran . Bahwa apapun yang kita kerjakan sekarang
akan berubah dan berbuah pada masa setelahnya . Nah , berubah menjadi apa serta
berbuah apa , itu masalahnya .
Sam Waw
Kahyangan , 26042016
Kahyangan , 26042016
EmoticonEmoticon